Kampus
Merdeka .| Unsplash.com |
Kampus
Merdeka merupakan ide gagasan dari menteri pendidikan sekarang di era kabinet
Indonesia Maju (Nadiem Makarim). Hal ini disadari setelah memperhatikan adanya
kekurangan dalam kemerdekaan belajar yang harus dijalani mahasiswa. Sebagaimana
sejatinya kampus merupakan tingkatan pendidikan yang bisa dilalui oleh setiap
orang ketika sudah lulus dari bangku SMA/Sederajat.
Di
kampus seseorang dapat belajar tentang suatu pengetahuan yang lebih luas dengan
dasarnya mempertemukan mahasiswa dan dosen di dalam kelas. Nah, pertemuan di
dalam kelas selama inilah yang dinilai membatasi kebebasan mahasiswa dalam
memberikan ruang ekspresi pembelajaran.
Mengenal Kampus Merdeka
Konsep
kampus merdeka menjadi sebuah terobosan baru dan menjadi bagian dari kebijakan
Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan. Konsep yang menjadi lanjutan dari
sebuah rancangan merdeka belajar, yaitu mengimplementasi visi misi Presiden
Joko Widodo. Guna menciptakan adanya SDM unggul.
1.
Landasan Hukum
Kampus
merdeka adalah bagian dari wujud program kebijakan Merdeka Belajar. Dimana
melalui program ini mahasiswa diharapkan memiliki kesempatan untuk menempuh
pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama. Hal ini
bertujuan untuk mengasah dan melatih mahasiswa jika terjun langsung di
lapangan.
Mahasiswa
yang dapat melakukan program ini harus berada di semester akhir atau menjelang
akhir. Masanya paling lama yaitu dua semester atau setara dengan empat puluh
SKS. Sebagaimana dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2021, tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester
Pembelajaran Program Kampus Merdeka.
2. Program-Program Kampus Merdeka
Program
Kampus Merdeka menjadi wujud dari amanah berbagai regulasi atau landasan hukum
dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran untuk lulusan pendidikan tinggi.
Sehingga terdapat beberapa program yang diperinci lagi dari bagian tersebut.
Diantaranya ada magang dan lanjut pada kuliah kerja nyata tematik.
Program
studi di luar itu ada pertukaran pelajar, proyek kemanusiaan, penelitian/ riset,
kegiatan wirausaha, dan studi/proyek Independen. Adapun asistensi mengajar di
satuan pendidikan yang dikenal dengan istilah kampus mengajar.
Kampus Merdeka menerapkan pembelajaran agar para mahasiswa lebih keleluasaan selama dua semester pada program belajar untuk melakukan kegiatan diluar kelas. Sehingga nantinya para lulusan dapat memperoleh berbagai skill dan dapat beradaptasi dengan baik.
Komentar
Posting Komentar